Investasi




Definisi dan Arti Investasi

Pada hakikatnya tabungan yang terdapat di masyarakat ada yang merupakan simpanan sementara, yaitu sebelum digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, ada jiga merupakan tambahan modal yang sering disebut investasi.
a.     Investasi Di bedakan menjadi dua macam, yakni :
i.                   Investasi nyata (Real Investmen)
melibatkan asset berwujud, pembelian asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, dsb.
ii.            Investasi keuangan (deposito, Commercial paper, dan surat berharga pasar uang)dan pasar modal (saham, obligasi, opsi dsb).
b.     Investasi menurut penggunaannya terdiri dari tiga macam yaitu :
i.                   Konstruksi
ii.                 Rehabilitasi
iii.              Perluasan
c.      Investasi menuru jenisnya:
i.                   Investasi ekonomi
ii.                 Investasi terimbas
iii.              Investasi public
Investasi, yang lazim disebut juga dengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat. Dengan demikian istilah investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau perbelanjaan penanam-penanaman modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. Pertambahan jumlah barang modal ini memungkinkan perekonomian tersebut menghasikan lebih banyak barang dan jasa di masa yang akan datang. 

Fungsi Investasi

Kurva yang menunjukkan perkaitan di antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional dinamakan fungsi investasi. Bentuk fungsi investasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu  ia sejajar dengan sumbu datar, atau  bentuknya naik ke atas ke sebelah kanan (yang berarti makin tinggi pendapatan nasional, makin tinggi investasi). Fungsi atau kurva investasi yang sejajar dengan sumbu datar dinamakan investasi otonomi dan fungsi investasi yang semakin tinggi apabila pendapatan nasional meningkat dinamakan investasi terpengaruh. Dalam analisis makroekonomi biasanya dimisalkan bahwa investasi perusahaan bersifat investasi otonomi.
Menurut Joseph Allois Schumpeter investasi otonom (autonomous investment), dipengaruhi oleh perkembangan-perkembangan yang terjadi di dalam jangka panjang seperti:
ü Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan akan diperoleh
ü Tingkat bunga
ü Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan
ü Kemajuan teknologi
ü Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya
ü Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan

Tujuan Investasi

Ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi. Kamaruddin Ahmad, mengemukakan tiga alasan sehingga banyak orang melakukan investasi yaitu:
ü Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa mendatang
ü Mengurangi tekanan inflasi
ü Dorongan untuk menghemat pajak

Kriteria Investasi

a.     Payback Period
Payback period adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi yang direncanakan dapat dikembalikan, atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas. Jika waktu yang dibutuhkan makin pendek, proposal investasi dianggap makin baik. Kendatipun demikian, kita harus berhati-hati menafsirkan kriteria payback period ini. Sebab ada investasi yang baru menguntungkan dalam jangka panjang (> 5 tahun).
b.     Benefit/Cost Ratio
B/C ratio mengukur mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan dibanding hasil (output) yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan dengan C (cost). Output yang dihasilkan dinotasikan dengan B (benefit). Keputusan menerima atau menolak proposal investasi dapat dilakukan dengan melihat nilai B/C. Umumnya, proposal investasi baru diterima jika B/C > 1, sebab berarti output yang dihasilkan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan. 
c.      Net Present Value (NPV)
Perhitungan dengan menggunakan nilai nominal dapat menyesatkan, sebab tidak memperhitungkan nilai waktu dari uang. Untuk membuat hasil lebih akurat, maka nilai sekarang didiskontokan. Keuntungan dari menggunakan metode diskonto adalah kita dapat langsung menghitung selisih nilai sekarang dari biaya total dengan penerimaan total bersih. Selisih inilah yang disebut net present value. Suatu proposal investasi akan diterima jika NPV > 0, sebab nilai sekarang dari penerimaan total lebih besar daripada nilai sekarang dari biaya total.
d.     Internal Rate of Return (IRR)
Internal rate of return adalah nilai tingkat pengembalian investasi,  dihitung pada saat NPV sama dengan nol. Keputusan menerima/menolak rencana investasi dilakukan berdasarkan hasil perbandingan IRR dengan tingkat pengembalian investasi yang diinginkan (r).

Jenis-jenis Investasi

1.     Investasi berdasarkan asetnya
Investasi ini merupakan penggolongan investasi dari aspek modal atau kekayaannya. Investasi ini dibagi menjadi dua jenis yatu pertama, real asset merupakan investasi yang berwujud seperti gedung-gedung dan kendaraan; kedua, financial asset yaitu berupa dokumen (surat-surat berharga) yang diperdagangkan dipasar uang seperti deposito,commercial paper, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dan sebagainya. 
2.     Invetasi berdasarkan pengaruh
Invetasi model ini merupakan investasi yang berdasarkan pada factor dan keadaan yang mempengaruhi atau tidak berpengaruh dari kegiatan investasi. Invetasi berdasarkan pengaruh dibagi menjadi dua yaitu pertama, investasi autonomous (berdiri sendiri), yaitu invetasi yang tidak dipengaruhi tingkat pendapatan,bersifat spekulatif,misalnya pembelian surat-surat berharga; kedua, investasi induced (mempengaruhi-menyebabkan), yakni investasi yang dipegaruh oleh kenaikan permintaan akan barang dan jasa serta tingkat pendapatan misalnya penghasilan transitori (penghasilan yang didapat selain dari bekerja),yaitu bungan tabungan dan sebagainya.
3.      Investasi berdasarkan sumber pembiayaan
Investasi ini berdasarkan kepada pembiayaan asal atau asal usul investasi itu memperoleh dana. Invetasi ini dibagi menjadi dua macam: pertama,investasi yang bersumber dari dana dalam negeri (PMDN), kedua, investasi yang bersumber dari modal.
4.     Investasi berdasarkan bentuk
Investasi yang didasarkan pada cara menanamkan investasinya. Investasi modal ini dibagi menjadi dua bentuk yaitu pertama, investasi lansung dilaksanakan oleh pemiliknya sendiri,seperti membangun pabrik, membangun gedung selaku konraktor, membeli total, atau mengakuisi perusahaan; kedua, investasi tidak langsung yang disebut dengan investasi portofilio,investasi tidak langsung dilakukan melalui pasar modal dengan instrument surat – surat berharga seperti saham,obligasi,reksadana beserta turunannya.
5.     Investasi berdasarkan waktu
Investasi berdasarkan waktu dibagi dua, yaitu: Investasi jangka pendek merupakan penanaman modal oleh seseorang yang  jangka waktunya relative pendek misalnya setahun, atau dua tahun. Contohnya tabungan di Bank, deposito, instrument pasar uang. Sedangkan investasi jangka panjang adalah penanaman atau penyertaan sebagian kekayaan suatu perusahaan dengan maksud untuk meperoleh pendapatan tetap dan untuk menguasai atau mengendalikan perusahaan tersebut dengan waktu 5 tahun dan seterusnya. Contohnya, saham, reksadana, obligasi, emas batangan, properti, barang koleksi.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Investasi

1.     Tingkat Pengembalian yang Diharapkan (Expected Rate of Return)
a.     Kondisi Internal Perusahaan. Kondisi internal adalah faktor-faktor yang  berada di bawah kontrol  Perusahaan, seperti tingkat efisiensi, kualitas SDM  dan teknologi. Sedangka  faktor non-teknis, seperti kepemilikkan hak dan atau kekuatan monopoli, kedekatan denga pusat kekuasaan, dan penguasaan jalur informasi.
b.     Kondisi Eksternal Perusahaan. Kondisi eksternal yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan akan investasi utama adalah perkiraan tentang tingkat produksi dan pertumbuhan ekonomi domestic maupun internasional.
2.     Biaya Investasi
Hal yang paling menentukan adalah tingkat bunga pinjaman. Makin tinggi tingkat bunganya maka biaya investasi makin mahal. Akibatnya minat akan investasi makin menurun. Namun tidak jarang, walaupun tingkat bunga 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Segmentasi Pasar Produk Indomie

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari

Kependudukan, Ketenagakerjaan, Kesempatan Kerja dan Pengangguran