Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan
·
Pengertian Distribusi
Pendapatan
Distribusi
pendapatan nasional adalah mencerminkan merata atau timpangnya pembagian hasil
suatu negara di kalangan penduduknya (Dumairy, 1999)
Menurut Irma
Adelma dan Cynthia Taft Morris (dalam Lincolin Arsyad, 1997) ada 8 hal yang
menyebabkan ketimpangan distribusi di Negara Sedang Berkembang:
1.
Pertumbuhan penduuduk yang tinggi yang mengakibatkan
menurunnya pendapatan per kapita
2.
Inflasi dimana pendapatan uang bertambah tetapi tidak
diikuti secara proporsional dengan pertambahan produksi barang-barang
3.
Ketidakmerataan pembangunan antar daerahInvestasi yang
sangat banyak dalam proyek-proyek yang padat modal, sehingga persentase
pendapatan modal kerja tambahan besar dibandingkan persentase pendapatan yang
berasal dari kerja, sehingga pengangguran bertambah
4.
Rendahnya mobilitas sosial
5.
Pelaksanaan kebijakan industry substitusi impor yang
mengakibatkan kenaikan harga-harga barang hasil industry untuk melindungi
usaha-usaha golongan kapitalis
6.
Memburuknya nilai tukar bagi NSB dalam perdagangan
dengan Negara- Negara maju, sebagi akibat ketidak elastisan permintaan
Negara-negara maju terhadap barang-barang ekspor NSB
7.
Hancurnya industry kerajinan rakyat seperti
pertukangan, industry rumah tangga, dan lain-lain
Michael P.
Todaro dalam bukunya Pembangunan Ekonomi menjelaskan bahwa pembangunan dalam perspektif
luas dapat dipandang sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup
berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap masyarakat dan
institusi nasional, disamping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi,
penanganan ketimpangan pendapatan serta pengentasan kemiskinan.
·
Teori dan Pengukuran
Distribusi Pendapatan
Para ekonom
pada umumnya membedakan dua ukuran pokok distribusi pendapatan, yang keduanya
digunakan untuk tujuan analisis dan kuantitatif. Kedua ukuran tersebut adalah
ukuran distribusi pendapatan, yakni besar atau kecilnya bagian pendapatan yang
diterima masing-masing orang (biasanya menggunakan metode Kurva Lorenz dan
Koefisien Gini); dan distribusi fungsional atau distribusi kepemilikan
faktor-faktor produksi, yang indikatornya berfokus pada bagian dari pendapatan
nasional yang diterima oleh masing-masing faktor produksi (Todaro dan Smith,
2004).
·
Kemiskinan
Kemiskinan
menurut BPS dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi
kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan (diukur dari sisi pengeluaran).
Menurut
Friedman dalam Mudrajad Kuncoro (1997), Kemiskinan adalah ketidaksamaan
kesempatan dalam mengakumulasikan basis kekuasaan sosial. Basis kekuasaan
sosial meliputi: modal produktif, sumber keuangan, organisasi sosial dan
politik, jaringan sosial, pengetahuan dan keterampilan, dan informasi yang
berguna untuk kemajuan hidup.
Sharp, et.al
(1996) dalam Mudrajad Kuncoro (1997) mencoba mengidentifikasi penyebab
kemiskinan dipandang dari sisi ekonomi. Pertama, secara mikro kemiskinan muncul
karena adanya ketidaksamaan pola kepemilikan sumber daya yang menimbulkan
distribusi pendapatan yang timpang. Kedua, kemiskinan muncul akibat perbedaan
dalam kualitas SDM. Ketiga, kemiskinan muncul akibat perbedaan akses dalam
modal.
·
Pengaruh Ketimpangan
Distribusi Pendapatan Terhadap Kemiskinan.
Penghapusan
kemiskinan dan berkembangnya ketidakmerataan distribusi pendapatan merupakan
salah satu inti masalah pembangunan,terutama di Negara Sedang Berkembang.
Todaro dan
Smith (2004), mengatakan penanggulangan kemiskinan dan ketimpangan distribusi
pendapatan merupakan inti dari semua masalah pembangunan dan merupakan tujuan
utama kebijakan pembangunan di banyak daerah.
Menurut
Todaro (2000), Pengaruh antara ketimpangan distribusi pendapatan terhadap
kemiskinan dipengaruhi oleh adanya peningkatan jumlah penduduk. Pertambahan
jumlah penduduk cenderung berdampak negatif terhadap penduduk miskin, terutama
bagi mereka yang sangat miskin. Sebagian besar keluarga miskin memiliki jumlah
anggota keluarga yang banyak sehingga kondisi perekonomian mereka berada di
garis kemiskinan semakin memburuk seiring dengan memburuknya ketimpangan
pendapatan atau kesejahteraan.
Penyebab dari kemiskinan adalah
adanya ketidaksamaan pola kepemilikan sumber daya yang selanjutnya akan
menimbulkan distribusi pendapatan yang timpang.
·
Dampak ketimpangan
pendapatan
Adapun
dampak rendahnya tingkat pendapatan penduduk terhadap pembangunan adalah:
1.
Rendahnya daya beli masyarakat menyebabkan pembangunan
bidang ekonomi kurang berkembang baik.
2.
Tingkat kesejahteraan masyarakat rendah menyebabkan
hasil pembangunan hanya banyak dinikmati kelompok masyarakat kelas sosial
menengah ke atas.
Untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat (kesejahteraan masyarakat), sehingga dapat
mendukung lancarnya pelaksanaan pembangunan pemerintah melakukan upaya dalam
bentuk:
1.
Menekan laju pertumbuhan penduduk.
2.
Merangsang kemauan berwiraswasta.
3.
Menggiatkan usaha kerajinan rumah
tangga/industrialisasi.
4.
Memperluas kesempatan kerja.
5.
Meningkatkan GNP dengan cara meningkatkan barang dan
jasa
Komentar
Posting Komentar